Awas Hujan Asam !!!
Hujan Asam Perusak Lingkungan
Apakah
kalian pernah mendengar istilah hujan asam?
Kalau
belum simak penjelasan berikut yaaa…
Istilah
hujan asam mengarah pada deposisi atmosfer yang mengandung senyawa asam dan
akan turun ke bumi berbentuk hujan, salju partikulat, gas, maupun uap serta
memiliki dampak negatif bagi bumi (Gumirat et
al, 2021). Hujan asam merupakan suatu jenis hujan yang mempunyai nilai pH
di bawah 5,6. Secara alami, hujan memiliki pH sedikit di bawah 6 (asam) karena
karbondioksida yang berada di udara larut bersama air hujan yang bersifat asam
lemah. Belerang menjadi penyebab hujan asam, di mana termasuk pengotor dalam
bahan bakar fosil. Selain itu, nitrogen di udara bereaksi dengan oksigen akan
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Berbagai zat yang berdifusi ke
atmosfer dan bereaksi dengan air membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang
bersifat mudah larut sehingga akan jatuh bersama dengan air hujan. Air hujan
yang sifatnya asam dapat meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan,
di mana hal tersebut sangat berbahaya bagi makhluk hidup terutama bagi tumbuhan
dan hewan (Nasihah, 2017).
Secara
alami, hujan asam dapat disebabkan oleh aktivitas gunung berapi (semburan dari
gunung berapi) dan proses biologis yang berlangsung di tanah, rawa, dan laut.
Namun, hujan asam kebanyakan terjadi akibat aktivitas manusia, misalnya
kegiatan industri, aktivitas kendaraan bermotor, pembangkit listrik, hingga
kegiatan pertanian. Berbagai gas yang dihasilkan bisa terbawa angin hingga
ratusan kilometer di atmosfer sebelum mengalami perubahan menjadi asam dan
terdeposit di tanah. Tumbuhan yang terkena dampak hujan asam, lapisan lilin
yang berada di daun mengalami kerusakan sehingga nutrisi akan menghilang dan
tumbuhan tidak akan bertahan lama dalam kondisi dingin, serangga, dan jamur.
Selain itu, pertumbuhan akar pada tumbuhan menjadi lambat sehingga semakin
sedikit nutrisi yang dapat diambil serta mineral penting akan hilang (Nasihah,
2017).
Sumber gambar:
https://cdnwpedutorenews.gramedia.net/wp-content/uploads/2021/08/09145250/
Nahhh,
proses terjadinya hujan asam itu bagaimana yaa?
Simak
penjelasan berikut yukkk
Hujan
asam berawal dari pembakaran bahan bakar fosil dari aktivitas kendaraan
bermotor, industri, dan pembangkit listrik. Berdasarkan laporan dari United States Environmental Protection
Agency, pembakaran bahan bakar fosil bisa mengakibatkan asap dengan beragam
jenis zatnya, misalnya karbon dioksdia, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida.
Gas tersebut kemudian akan naik menuju atmosfer dan akan bereaksi bersama
oksigen di udara, selanjutnya akan bereaksi dengan air. Selanjutnya, gas sulfur
dioksida (SO2) akan mengikat oksigen di udara dan mengalami
perubahan menjadi sulfur trioksida (SO3). SO3 akan
bereaksi bersama air di udara, sehingga terbentuk air hujan berupa asam sulfat
(H2SO4). Sementara gas nitrogen oksida yang naik ke
atmosfer akan bereaksi menjadi oksigen dan membentuk gas nitrogen dioksida.
Nitrogen dioksida akan bereaksi kembali dengan partikel air di udara sehingga
membentuk air hujan berupa asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2).
Asam sulfat, asam nitrat, dan asam nitrit akan turun ke bumi berbentuk air
hujan, salju, maupun kabut dengan sifat asam. Air hujan yang bersifat asam akan
menyirami bumi dan akan merembes masuk ke dalam tanah dan air serta akan memunculkan
dampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup.
Lantas
dampak apa saja yang dapat ditimbulkan oleh hujan asam?
Dampak
yang dapat ditimbulkan oleh hujan asam antara lain:
1. Mengancam
dan merusak industri serta material bangunan.
2. Berbagai
macam hewan terancam mati akibat karbon dioksida yang tinggi.
3. Merusak
ekosistem air.
4. Tumbuhan
terancam mengalami kematian akibat pengikisan jaringan epidermis.
5. Senyawa
sulfur dioksida dan nitrogen dioksida menghasilkan asam yang cukup tinggi.
6. Menimbulkan
berbagai macam penyakit.
Hujan
asam menimbulkan dampak yang buruk dalam kehidupan terutama bagi makhluk hidup,
sehingga diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat terjadinya
hujan asam, antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi
penggunaan aktivitas kendaraan bermotor.
2. Menerapkan
prinsip 3R dalam mengelola sampah.
3. Memperbanyak
kegiatan penghijauan.
4. Menghemat
penggunaan listrik.
5. Beralih
dari penggunaan bahan bakar fosil ke sumber daya alam terbarukan.
Referensi:
Gumirat, M. I. I., Satriawan, D., &
Wahyuningtyas, D. (2021). Dampak Hujan Asam pada Lingkungan. Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan
(JPPL), 3(2), 67-73.
Nasihah, Mimatun. (2017). Efek Hujan
Asam Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Jurnal
EnviScience, 1(1), 27-30.
Talitha, Tasya. Proses Terjadinya Hujan Asam, Pengertian, Dampak & Solusi. https://www.gramedia.com/literasi/hujan-asam/
diakses pada 27 Mei 2023 pukul 20.01 WIB.
Komentar
Posting Komentar